JAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi kekerasan makin sering dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di sejumlah wilayah di Papua hingga mengakibatkan korban jiwa. <br /> <br />Dalam seminggu, KKB melakukan rentetan aksi biadabnya hingga menimbulkan 4 korban jiwa. <br /> <br />KKB melakukan teror sejak tanggal 8 April, menembak mati seorang guru bernama Okatvianus Rayo. <br /> <br />14 april KKB kembali menembak mati pengemudi ojek di Distrik Omikia. <br /> <br />15 April 2021, seorang siswa sma berusia 16 tahun bernama Ali Mom tewas ditembak KKB. <br /> <br />KKB kembali menembak mati Yonathan Rande dan membakar 3 sekolah rumah guru. <br /> <br />Anggota Komisi I DPR Efendi Simbolon menyebut, tak bisa dikurangi bahwa hasil pemantauan menunjukan keadaan seluruh wilayah Papua relatif lebih kondusif. <br /> <br />Efendi mengatakan, situasi keamanan dan sosial politik relatif kondusif saat ini, hal itu didasari dari derasnya pembangunan yang dirasakan secara luas di wilayah Papua, akses pun relatif sudah terbuka. <br /> <br />Disisi lain Peneliti Tim Kajian Papua LIPI Rosita Dewi menilai, masih perlu adanya pendekatan keamanan secara efektif. <br /> <br />Dewi mengatakan, akar konflik belum tertangani secara baik yang pada akhirnya memunculkan propaganda. <br /> <br />Hasil temuan tim TGPF LIPI, Dewi menyampaikan, ada 4 akar persoalan di Papua yaitu pelanggaran HAM, kekerasan, marginalisasi, status sejarah dan politik. <br /> <br />
