LAMPUNG, KOMPAS.TV - Produksi cincau hitam milik Zulkifli ini telah ada sejak tahun 1970. Makanan dari olahan daun cincau ini banyak peminatnya apalagi saat ramadan. <br /> <br />Tahun kedua menjalani ibadah puasa dalam suasana pandemi, produksi cincau di Jagabaya, Way Halim, Bandar Lampung ini terkena dampaknya. <br /> <br />Usaha ini menjadi satu-satunya mata pencaharian Zulkifli dan keluarga, tak ada pilihan lain selain tetap melanjutkan usaha meski permintaan tak menentu. <br /> <br />Halaman rumah sederhana ini ia jadikan tempat memproduksi olahan cincau seperti perebusan daun cincau, penyaringan, percampuran bahan hingga pencetakan cincau yang sudah selesai di olah bersama sejumlah pekerja lainnya. <br /> <br />Satu kotak berukuran besar cincau hitam dijual dengan harga 120 ribu rupiah. Saat kondisi normal permintaan cincau hitam mencapai 50-100 kotak per hari, namun saat ini hanya mencapai 30 kotak per hari. <br /> <br />Permintaan menurun dan harga bahan baku tinggi menjadi sejumlah kendala yang dihadapi saat Zulkifli memutuskan untuk tetap berproduksi. <br /> <br />#CincauHitam #KulinerRamadan #Ramadan1442H <br /> <br />
