JAKARTA, KOMPAS.TV - Dampak larangan mudik tanggal 6-17 Mei tahun ini terjadi di sejumlah daerah. <br /> <br />Masyarakat nampak mulai bepergian, jauh sebelum masa pelarangan mudik berlangsung. <br /> <br />Selama masa pelarangan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan peningkatan penyekatan di lebih dari 300 titik. <br /> <br />Saat rapat koordinasi bersama panglima TNI dan kementerian terkait, Kapolri akan mengawasi kendaraan pribadi yang kerap digunakan sebagai travel gelap. <br /> <br />Kementerian Perhubungan menyebut sekitar 17 juta orang memilih tetap mudik tahun ini. <br /> <br />Angka itu menurun sekitar 10 juta setelah pemerintah mengumumkan pelarangan mudik. <br /> <br />Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Yogyakarta jadi tujuan pemudik terbesar tahun ini. <br /> <br />Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah menilai rendahnya tingkat kerjasama pusat dan daerah jadi kelemahan pencegahan mudik tahun ini. <br /> <br />Pelarangan mudik tahun ini kembali dipilih pemerintah untuk mencegah lonjakan penularan Covid-19 sesuai evaluasi lonjakan kasus positif harian di masa liburan tahun lalu. <br /> <br />Satgas Covid-19 juga mewaspadai lonjakan kasus gelombang ketiga dari faktor kelengahan pascavaksinasi dan mutasi virus korona seperti di berbagai negara lain saat ini. <br /> <br />Apa saja upaya kepolisian agar penyekatan berjalan efektif? <br /> <br />Simak pembahasannya bersama Kepala Bagian Operasional Korps Lalu Lintas Polri, Kombes Rudi Antariksawan, serta Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia, Riant Nugroho. <br /> <br />Program vaksinasi mandiri gotong royong yang diselenggarakan sejumlah perusahaan untuk para pekerjanya akan segera dimulai. <br /> <br />
