JAKARTA, KOMPAS.TV - Program vaksinasi mandiri gotong royong yang diselenggarakan sejumlah perusahaan untuk para pekerjanya akan segera dimulai. <br /> <br />Vaksin yang digunakan yakni Sinopharm dan Sputnik V. <br /> <br />Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyatakan telah memepersiapkan 15 juta dosis vaksin Sinopharm untuk vaksinasi mandiri gotong royong yang dimulai pada Mei minggu ketiga mendatang. <br /> <br />Setidaknya ada 17 ribu lebih perusahaan yang telah mendaftar untuk vaksinasi gotong royong. <br /> <br />Sebanyak 8,6 juta karyawan beserta keluarganya pun telah terdaftar untuk mengikuti vaksinasi. <br /> <br />Kepastian penggunaan vaksin Sinopharm dan Sputnik V untuk program vaksinasi mandiri gotong royong juga disampaikan PT Bio Farma. <br /> <br />Untuk vaksin Sinopharm, total yang akan tersedia sebanyak 15 juta dosis. <br /> <br />Sedangkan Sputnik V total yang akan tersedia 20 juta dosis. <br /> <br />Sementara itu Komisi IX DPR sempat mempertanyakan penggunaan vaksin di luar yang sudah memiliki otorisasi penggunaan darurat dari BPOM termasuk vaksin Sputnik V. <br /> <br />Vaksinasi mandiri gotong royong telah diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 tahun 2021. <br /> <br />Mekanisme vaksin gotong royong pada dasarnya sama dengan vaksinasi program pemerintah. <br /> <br />Perbedaannya terletak pada pembiayaan vaksinasi dimana vaksinasi program pemerintah sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah, sementara vaksin gotong royong dibiayai oleh perusahaan, badan hukum, atau badan usaha. <br /> <br />Bagaimana jaminan keamanan dan rencana vaksinasi gotong royong ini? <br /> <br />Simak pembahasannya bersama Ketua KADIN, Rosan Ruslani, dan anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati. <br /> <br />