JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasca pemberitaan kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak dan belum ditemukan, hingga saat ini keluarga awak kapal selam terus menanti dan memperbarui informasi tentang pencarian kapal selam tersebut. <br /> <br />Rosita dan suaminya memegang foto putra mereka, Mayor Laut Eko Firmanto. <br /> <br />Putra mereka berada di kapal selam Nanggala 402 yang hingga kini belum ditemukan setelah hilang kontak di perairan utara Bali sejak Rabu kemarin. <br /> <br />Orang tua Mayor Laut Eko Firmanto yang tinggal di Tegal, Jawa Tengah, berharap anak sulungnya bisa segera ditemukan. <br /> <br />Mereka juga sudah sekitar 2 tahun belum bertemu langsung putra mereka karena pandemi Covid-19. <br /> <br />Situasi yang sama juga dirasakan keluarga komandan kapal selam KRI Nanggala 402, Kolonel Laut Hari Setiawan. <br /> <br />Kerabat dan keluarga besar berdatangan ke rumah dinas Kolonel Laut Hari Setiawan di komplek Perumahan TNI Angkatan Laut, Desa Tebel, Kecamatan Gedangan, kabupaten Sidoarjo. <br /> <br />Komunikasi dengan posko pencarian pun terus dilakukan. <br /> <br />Keluarga berharap seluruh prajurit KRI Nanggala ditemukan dalam kondisi selamat. <br /> <br />Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono mengatakan oksigen di dalam kapal selam kri nanggala bisa bertahan hingga hari Sabtu atau selama 72 jam. <br /> <br />KSAL turut menjelaskan soal temuan tumpahan minyak di lokasi kapal hilang kontak. <br /> <br />Ada dugaan kru membuang persediaan minyak agar kapal selam bisa mengapung. <br /> <br />Di sisi lain, Panglima TNI Marsekal Hadi Cahyanto menyebut pencarian kapal selam nanggala akan dibantu oleh negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Australia. <br /> <br />Panglima berharap upaya pencarian segera membuahkan hasil demi menyelamatkan kru di dalam kapal. <br /> <br />Sedikitnya saat ini tni sudah mengerahkan 5 KRI untuk mencari kapal selam nanggala 402 di perairan Bali. <br /> <br />
