JAKARTA, KOMPAS.TV - Upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di Perairan Bali masih terus dilakukan. <br /> <br />Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut, KRI Nanggala 402 tenggelam berdasarkan bukti autentik penemuan tumpahan minyak dan serpihan. <br /> <br />Sementara Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono mengatakan, tim pencari menemukan sejumlah benda yang diyakini berasal dari kapal selam tersebut. <br /> <br />Yudo menambahkan, diduga ada keretakan yang membuat benda-benda yang ada di dalam kapal selam terangkat keluar. <br /> <br />Wakil Presiden, Ma'ruf Amin menyampaikan keprihatinan atas kejadian yang menimpa KRI Nanggala 402. <br /> <br />Wapres mendoakan agar keluarga awak kapal selam tersebut diberi ketabahan. <br /> <br />KRI Kapal Selam Nanggala hilang kontak di Bali Utara pada Rabu (21/04) pagi, saat latihan gabungan penembakan torpedo dan rudal TNI AL. <br /> <br />Kapal selam ini membawa 53 personel prajurit TNI. <br /> <br />Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, isyarat subsunk atau tenggelam untuk KRI Nanggala-402 dinyatakan setelah melakukan pencarian selama 72 jam. <br /> <br />Apa langkah selanjutnya yang harus diambil TNI? <br /> <br />Dan apa yang bisa dievaluasi dari peristiwa ini? <br /> <br />Kita bahas Bersama Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis, BAIS, TNI, Soleman Ponto, dan Pakar Kapal Selam dan Peneliti Senior Teknik Kelautan ITS, Wisnu Wardhana. <br /> <br />