KOMPAS.TV - Setiap kendaraan bermotor wajib memiliki STNK sebagai tanda kendaraan tersebut legal. STNK juga wajib dibawa oleh pemilik kendaraan saat berkendara selain Surat Izin Mengemudi (SIM). <br /> <br />Jika STNK hilang atau rusak, pemilik kendaraan harus segera mengurusnya. Bagaimana cara mengurus STNK yang hilang atau rusak? <br /> <br />Syarat Mengurus STNK yang Rusak/Hilang <br /> <br />Jika STNK hilang, segera buat laporan kehilangan di Polsek terdekat. Kemudian siapkan berkas persyaratan administratif, yaitu: <br /> <br />- KTP pemilik kendaraan (asli dan fotokopi) <br /> <br />- Fotokopi STNK yang hilang <br /> <br />- Surat Keterangan Kehilangan stnk dari kepolisian (Polsek atau Polres setempat) <br /> <br />- BPKB (asli dan fotokopi) <br /> <br />Kemudian Anda bisa datang ke kantor Samsat dengan membawa kelengkapan dokumen sesuai persyaratan. <br /> <br />Cara Mengurus STNK yang Rusak/Hilang <br /> <br />1. Bawa kendaraan ke kantor Samsat untuk dilakukan cek fisik. <br /> <br />2. Fotokopi hasil tes tersebut, dan isi formulir pendaftaran di loket pendaftaran. <br /> <br />Persyaratan yang dibawa ke loket pendaftaran yaitu dokumen yang berisi keterangan keabsahan STNK, serta fotokopi hasil cek fisik kendaraan. <br /> <br />3. Mengurus pembuatan STNK baru dengan menyerahkan seluruh dokumen di loket BBN (Bea Balik Nama) II. <br /> <br />4. Jangan lupa untuk membayar pajak kendaraan bermotor. Jika pajak kendaraan bermotor sudah dibayar, maka bebas biaya pajak. <br /> <br />5. Membayar biaya penerbitan STNK baru, dengan tarif: <br /> <br />Kendaraan Bermotor Roda 2 atau Roda 3: Rp100.000 <br /> <br />Kendaraan Bermotor Roda 4 atau Lebih: Rp200.000 <br /> <br />6. Serahkan semua bukti pembayaran dari kasir ke bagian pengambilan STNK baru, kemudian tunggu panggilan untuk mengambil STNK dan SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) yang sudah jadi.(*) <br /> <br />Grafis: Agus Eko <br /> <br />
