JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengunjung memadati Pasar Tanah Abang untuk berbelanja perlengkapan lebaran sembari berdesak-desakan. <br /> <br />Puncak kepadatan terjadi akhir pekan lalu. <br /> <br />Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bahkan perkirakan minggu lalu pengunjung Tanah Abang tembus 100.000. <br /> <br />Sayangnya banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan meski sudah diingatkan. <br /> <br />Kini sejumlah aturan dikeluarkan terkait protokol kesehatan dan ketentuan penutupan operasional lebih awal untuk mengurangi kepadatan. <br /> <br />Selain Tanah Abang, Jakarta Pusat, pasar grosir pakaian Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, juga penuh sesak pembeli yang berbelanja kebutuhan lebaran. <br /> <br />Terlihat padat, warga abai protokol kesehatan seperti tidak menjaga jarak dan tidak menggunakan masker. <br /> <br />Selain itu, tidak ada petugas yang mengawasi aktivitas belanja. <br /> <br />Peningkatan jumlah pengunjung juga terjadi di Pasar Baru Bandung, Jawa Barat. <br /> <br />Kepadatan tampak di pintu masuk pasar sejak akhir pekan lalu. <br /> <br />Sejumlah anggota TNI-Polri disiagakan mencegah kerumunan yang terjadi hingga bagian dalam pasar. <br /> <br />Pedagang menyebut jumlah pengunjung Pasar Baru 40 persen dari kapasitas atau masih di bawah batas maksimal yakni 50 persen dari total kapasitas. <br /> <br />Apa dampak terburuk kerumunan di kawasan pusat perbelanjaan? <br /> <br />Apakah berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19? <br /> <br />Simak pembahasannya bersama Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. <br /> <br />