JAKARTA, KOMPASTV - Memiliki buah hati merupakan keinginan setiap pasangan yang sudah menikah. <br /> <br />Namun masalah kesuburan atau infertilitas menjadi salah satu penyebab utama dalam sulitnya mendapat keturunan. <br /> <br />Tak jarang pasangan yang telah mempersiapkan kehamilan dalam waktu cukup lama, namun belum juga dikaruniai buah hati. <br /> <br />Pasangan suami istri dikatakan mengalami masalah infertilitas, jika dalam waktu satu tahun tidak kunjung mendapati kehamilan, meski aktif berhubungan seksual tanpa kontrasepsi. <br /> <br />Infertilitas terbagi menjadi dua jenis, yakni infertilitas primer yang merupakan kondisi di mana pasangan belum pernah mendapatkan kehamilan. <br /> <br />Sementara infertilitas sekunder merupakan kondisi yang terjadi pada pasangan yang pernah memiliki buah hati, namun kesulitan untuk mendapatkan kehamilan berikutnya. <br /> <br />Perhimpunan vertilitas in vitro Indonesia mencatat ada 40 juta pasangan usia subur di indonesia. <br /> <br />Namun 10 hingga 15 persen di antaranya mengalami infertilitas. Pada perempuan, infertilitas disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau penyakit. <br /> <br />Di antaranya masalah pada serviks atau rahimnya. Tuba falopi yang tersumbat. Permasalahan pada endometriosis. <br /> <br />Hingga faktor ovulasi seperti gangguan hormonal, kista, hingga polisistik ovary sindrome, alias PCOS, Namun infertilitas tidak hanya dapat terjadi pada kaum hawa. <br /> <br />Infertilitas pada pria terjadi sekitar 20 persen kasus. Beberapa penyebab infertilitas pada pria yakni penurunan jumlah sperma, pergerakan sperma yang buruk, sperma abnormal, serta saluran sperma yang terhambat. <br /> <br />Lantas, apakah para pasangan yang mengalami infertilitas dapat ditangani? Serta bagaimana cara mencegahnya? Temukan jawabannya di Ayo Sehat. <br /> <br />
