JAKARTA, KOMPAS.TV - Pidato Presiden Joko Widodo terkait ajakan mencintai produk khas nusantara heboh dan viral di media sosial. <br /> <br />Dalam pidatonya presiden mempromosikan Bipang Ambawang khususnya bagi warya yang tidak bisa mudik tahun ini. <br /> <br />Menteri perdagangan pun mengklarifikasi pidato presiden. <br /> <br />Media sosial Twitter sepanjang sabtu kemarin ramai dengan trending topic berhashtag bipang. <br /> <br />Bipang ramai dibicarakan setelah beredarnya video pidato presiden yang mengajak masyarakat belanja kuliner secara online di hari Bangga Buatan Indonesia (BBI). <br /> <br />Tak berselang lama seperti dilansir Kompas.com, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman berusaha meluruskan pernyataan Jokowi. <br /> <br />Pasca hebohnya peranyataan Jokowi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memberikan penjelasan soal konteks ajakan Presiden Joko Widodo membeli makanan tradisional bipang ambawan. <br /> <br />Lutfi menegaskan pidato Presiden Jokowi untuk mempromosikan kuliner nusantara yang beragam dan ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya. <br /> <br />Sementara itu, Immanuel Ebenezer menyesalkan video pidato Presiden Jokowi bisa salah dimaknai publik. <br /> <br />Ia meminta agar pihak-pihak yang menyesatkan presiden diusut. <br /> <br />Sementara itu menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, ia menilai apa yang dikatakan presiden tidak ada yang salah dalam narasi yang dibaca terkait bipang ambawang. <br /> <br />Tidak ada yang salah dalam mempromosikan kuliner lokal nusantara apa pun bahan dan jenisnya. <br /> <br />Namun respons pemerintahan yang berbeda dan tidak kompak dalam menanggapi kehebohan ini justru menunjukkan pemerintah sendiri yang tidak yakin dengan komunikasi yang disampaikannya. <br /> <br />
