JAKARTA, KOMPAS.TV - Langkah apa yang harus dilakukan, agar tak semakin banyak klaster penularan covid-19 yang muncul? <br /> <br />Kita membahasnya bersama Kepala Bidang Penanganan Kesehatan, Satgas Covid-19, Alexander Ginting. <br /> <br />Serta Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Masdalina Pane. <br /> <br />Menjelang lebaran 2021, sejumlah klaster baru covid-19 bermunculan di sejumlah daerah. <br /> <br />Klaster penularan covid-19 muncul, dari sejumlah kegiatan pertemuan, dan kunjungan ke luar daerah. <br /> <br />Di Banyuwangi, Jawa Timur, muncul klaster penularan covid-19, yang bermula dari jemaah tarawih, di Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelo, Kecamatan Bangorejo. <br /> <br />Dari 53 orang yang terpapar, enam diantaranya meninggal dunia. <br /> <br />Di Pati, Jawa Tengah, sebanyak 56 warga Perumahan RSS Sidokerto, terkonfirmasi positif covid-19. <br /> <br />Sebagian besar warga yang terpapar, merupakan jemaah tarawih di masjid setempat. <br /> <br />Klaster covid-19 pada jemaah tarawih, juga muncul di Desa Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. <br /> <br />Tercatat 21 orang yang terkonfirmasi positif terpapar covid-19. <br /> <br />Sementara di Semarang, Jawa Tengah, muncul klaster penularan covid-19, setelah rombongan warga pulang dari takziah. <br /> <br />Di Depok, Jawa Barat, muncul klaster penularan covid-19 dari pertemuan warga. <br /> <br />Sejauh ini, tercatat 23 orang yang terkonfirmasi positif dari klaster ini. <br /> <br />Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut, munculnya klaster-klaster penularan ini akibat kelalaian, dalam menerapkan protokol kesehatan. <br /> <br />Penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama, agar tidak muncul klaster baru, sekaligus memutus mata rantai penularan covid-19. <br /> <br />
