KOMPAS.TV - Kementerian Perhubungan mencatat lebih dari 1,5 juta orang telah mudik selama Lebaran 2021. <br /> <br />Data ini merupakan akumulasi jumlah pemudik yang melakukan pergerakan pada masa pengetatan larangan mudik tanggal 20 April sampai 5 Mei dan masa peniadaan mudik pada tanggal 6 sampai 17 Mei. <br /> <br />Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pelarangan mudik efektif menekan pergerakan masyarakat. <br /> <br />Survey awal menyebut terdapat 33 persen kecenderungan masyarakat akan mudik. <br /> <br />Namun dengan adanya larangan mudik persentase warga yang mudik turun menjadi 7 persen. <br /> <br />Sementara terkait antisipasi arus balik Menhub menyebut, warga yang ingin masuk ke suatu wilayah baik melalui darat, laut maupun udara harus menyertakan surat antigen. <br /> <br />Pemeriksaan difokuskan di penyeberangan menuju Pulau Jawa yaitu di Bakauheni, Lampung, dan Gilimanuk Bali. <br /> <br />Sementara itu Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menyebut, 440 ribu orang telah melakukan perjalanan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni selama arus mudik. <br /> <br />Diprediksi, ratusan ribu orang tersebut akan melakukan arus balik ke Pulau Jawa dalam waktu dekat. <br /> <br />Sebagai langkah antisipatif, Doni memastikan ketersediaan alat tes cepat antigen memadai. <br /> <br />Selain itu fasilitas kesehatan dan tempat isolasi juga akan disediakan di pos pemeriksaan untuk mengantisipasi jika ada pemudik yang menunjukkan gejala covid-19. <br /> <br />
