Surprise Me!

Penjelasan Jubir Kemenkes Terkait Penghentian Sementara Penggunaan Vaksin AstraZeneca CTMAV547

2021-05-18 747 Dailymotion

KOMPAS.TV - Penggunaan vaksin buatan AstraZeneca dengan nomor produksi CTMAV547 dihentikan sementara menyusul uji toksisitas dan strerilitas dari BPOM. <br /> <br />Namun, Pemerintah menegaskan batch atau produksi lain dari vaksin AstraZeneca tetap dilanjutkan alias tidak dihentikan. <br /> <br />Sebelumnya, Trio Fauqi Firdaus, Warga Jakarta Timur tercatat sebagai kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI berat pertama yang meninggal pada 6 Mei, sehari setelah menerima suntikan kedua vaksin AstraZeneca. <br /> <br />Menurut Siti Nadia Tarmizi, hasil investigasi terbaru Komisi Nasional KIPI dan Komda KIPI DKI Jakarta, belum dapat menentukan penyebab kematian penerima vaksin dan membutuhkan investigasi lanjutan. <br /> <br />Di sisi lain, Badan POM juga menginvestigasi aspek toksisitas dan sterilistas, salah satu batch vaksin AstraZeneca yang diterima Indonesia. <br /> <br />Saat menemui keluarga Almarhum Trio Fauqi Firdaus, Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan, membenarkan belum adanya data kuat, keterkaitan kematian almarhum dan vaksin AstraZeneca. <br /> <br />Komnas KIPI akan melanjutkan investigasi, salah satunya dengan otopsi jenazah almarhum. <br /> <br />Pihak keluarga Trio juga mengonfirmasi telah mengizinkan otopsi dilaksanakan untuk menemukan penyebab kematian almarhum. <br /> <br />Menurut Jubir Kemenkes, batch atau kode produksi vaksin AstraZeneca yang dihentikan distribusi dan penggunaannya sementara ini adalah Batch CTMVA-547. <br /> <br />Kebijakan ini diambil sebagai tindak lanjut dari laporan 2 kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca Batch CTMAV547. <br /> <br />Vaksin AstraZeneca Batch CTMVA-547 yang distop jumlahnya mencapai 448.480 dosis yang sebelumnya telah didistribusikan untuk vaksinasi TNI, wilayah DKI Jakarta dan Sulawesi Utara. <br /> <br />Simak penjelasan selengkapnya dari Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon