JAKARTA, KOMPAS.TV - BPJS Kesehatan mengakui kebocoran data 279 juta warga Indonesia. <br /> <br />Menurut Direktur Utama BPJS, kebocoran data terjadi akibat adanya tindakan peretasan sistem keamanan digital. <br /> <br />Dalam konferensi pers virtual, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, BPJS kesehatan selama ini telah melakukan upaya perlindungan data peserta melalui pengelolaan teknologi informasi. <br /> <br />Dinamisnya dunia digital membuat kelompok tertentu yang tidak bertanggung jawab, bisa membobol data pribadi yang terhimpun melalui platform digital BPJS kesehatan. <br /> <br />Kementerian Pertahanan, akan turut mengusut kasus dugaan kebocoran data peserta BPJS. <br /> <br />Pasalnya, data prajurit TNI, serta Pegawai Kemhan, yang terdaftar di BPJS kesehatan termasuk dalam data 279 juta penduduk Indonesia yang bocor. <br /> <br />Selama ini, anggota TNI, Polri terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan. <br /> <br />
