MALANG, KOMPAS.TV - Di tengah sepinya pasar domestik akibat menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke Malang Raya. <br /> <br />Usaha keripik tempe ini terus melakukan inovasi salah satunya dengan menggenjot produksi keripik tempe dengan kualitas premium dan layak ekspor. <br /> <br />Pengusaha keripik tempe Trio Andi Cahoyono mengaku ekspor keripik tempe sudah dilakukan sejak tahun 2015 namun baru di masa pandemi secara kuantitas keripik tempe yang diekspor lebih besar dari sebelumnya. <br /> <br />Ia menjelaskan sebelumnya dalam satu bulan, Trio hanya mengirim 1 hingga 1,5 ton keripik tempe namun kini dalam satu bulan Trio bisa mengirim 2 hingga 3 ton keripik tempe ke beberapa negara di Asia dan Eropa. <br /> <br />Negara seperti Taiwan, Hongkong hingga Finlandia menjadi negara tempat pemasaran keripik tempe. <br /> <br />Secara kualitas, keripik tempe yang diekspor memang sedikit berbeda dari keripik tempe lokal. <br /> <br />Bahan baku dan proses produksi juga menjadi perhatian agar mutu keripik tempe tetap terjaga hingga negara tujuan. <br /> <br />Beberapa kendala pun dialami untuk menyuplai keripik tempe ke luar negeri terutama dalam hal bahan baku kedelai. <br /> <br />Negara seperti Finlandia, Kanada hingga Inggris menginginkan keripik tempe yang dipasarkan terbuat dari kedelai lokal Indonesia. <br /> <br />Sedangkan hingga saat ini untuk produksi keripik tempe para pengusaha keripik tempe masih mengandalkan kedelai impor. <br /> <br />Video Editor: Rengga <br /> <br />