JAKARTA, KOMPAS.TV Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman resmi diangkat menjadi Pangkostrad. <br /> <br />Keputusan ini tertuang dalam salinan keputusan Panglima TNI No Kep/435/V/2021 yang berisikan mutasi dan promosi jabatan 80 Perwira Tinggi TNI. <br /> <br />Dudung diketahui menjabat sebagai Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020, meski baru 10 bulan sepak terjang Mayjen Dudung sering mendapat perhatian publik. <br /> <br />Diantaranya seperti Dudung secara tegas mengintruksikan anggotanya untuk mencopot baliho organisasi Front Pembela Islam atau FPI yang bertebaran di DKI Jakarta pada November 2020 lalu. <br /> <br />Ia juga secara tegas mengusulkan agar organisasi FPI dibubarkan saja. <br /> <br />"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri," kata Dudung. <br /> <br />Pernyataan Dudung ini bahkan mendapat kritis pedas hingga dukungan dari para pejabat maupun warganet. <br /> <br />Pada Mei 2021, Dudung juga memberikan reaksi yang keras terhadap para debt collector yang berperilaku seperti preman di wilayah DKI Jakarta. <br /> <br />Hal ini dilakukan setelah salah satu anggota Badan Pembina Desa dihadang 11 orang Debt Collector saat akan mengantar warga ke rumah sakit. <br /> <br />"Rencananya kita akan tumpas, tidak ada kegiatan yang rugikan masyarakat tidak ada tindakan yang bisa memberi rasa cemas, rasa takut, kita ciptakan Jakarta ini harus tentram, damai," kata Dudung. <br /> <br />Dudung merupakan lulusan Akmil pada tahun 1988 dari kecabangan Infantri. Perjalanannya hingga menjadi Pangkostradini dimulai dari Nol. <br /> <br />Dudung kini diangkat menjadi Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono. Eko kini menjabat sebagai Kasum TNI. <br /> <br />Video Editor: Rengga <br /> <br />