KOMPAS.TV - Saat ini muncul fenomena "ngamuk" pada kurir atau pengantar penjualan daring dengan sistem bayar di tempat alias cash on delivery atau COD. <br /> <br />E-commerce masih tetap mempertahankan sistem pembayaran COD meski ramai tagar hapus COD. <br /> <br />Sejumlah e-commerce menerapkan pembayaran COD guna dapat menjangkau beragam segmentasi konsumen yang jauh lebih banyak khususnya bagi para pelanggan yang tidak memiliki aplikasi m-banking atau e-banking dan lokasi rumah yang jauh dari ATM. <br /> <br />Namun, sayangnya masih kurang literasi digital terhadap sejumlah prosedur retur, complain dan mekanisme lainnya yang membuat customer kerap memarahi kurir hingga mengancam kurir saat COD. <br /> <br />Untuk itu, jika kamu merupakan salah satu customer yang lebih memilih untuk menggunakan pembayaran COD, poin penting yang perlu kamu lakukan adalah kamu harus menjadi smart buyer. <br /> <br />Ketahuilah bahwa setiap kita belajar online pasti akan ada resikonya mau itu sekecil apapun. <br /> <br />Selain itu, alangkah baiknya membaca dan mengetahui syarat & ketentuan yang berlaku terkait sistem COD dan prosedur lainnya terkait retur. <br /> <br />Selalu tanyakan ketersediaan barang dan warna yang kamu inginkan kepada pihak penjual. <br /> <br />Jika setelah barang tiba, ada ketidaksesuaian atau kekurangan pesanan, segera tanyakan kembali pada penjual di e-commerce tersebut dan jangan membuka segel barang yang kamu beli jika kamu ingin menukarnya kembali (proses retur). <br /> <br />Simak penjelasan selengkapnya terkait psikologis bisnis di balik pembayaran COD bersama Psikolog Konsumen dan Bisnis, Irfan Agia. <br /> <br /> <br />