MEDAN, KOMPAS.TV Wali Kota Medan Bobby Nasution kecewa karena masih menemukan praktik pungli di lingkungan warga kota Medan. <br /> <br />Bobby sempat meninjau langsung Kelurahan Hajosari II, Kecamatan Medan Amplas pada pekan lalu. <br /> <br />Bobby mengaku menerima aduan dari masyarakat prihal pungutan liar yang sering kali dilakukan oleh Kepala Lingkungan 17. <br /> <br />Permintaan uang yang mencapai jutaan rupiah turut membebani warga yang ingin mengurus surat menyurat maupun berkas kependudukan. <br /> <br />"saya dua kali kena pak, saat urus blt umkm, dimintakan pungli,"curhat salah seorang warga pada Bobby. <br /> <br />Kemudian lewat sambungan telepon, Bobby mendengarkan juga curhat warga yang sudah mengurus Akta 9 bulan tidak jadi. <br /> <br />"saya dimintakan 900 ribu untuk urus akta kelahiran anak pak, dan belum jadi-jadi sampai sekarang,"curhat warga lewat sambungan telepon. <br /> <br />Demi mewujudkan reformasi birokrasi dan untuk kemajuan Kota Medan, Bobby menilai tidak ada toleransi bagi oknum pejabat pemerintah Kota Medan yang melakukan pungli. <br /> <br />"Kita harus kompak semua, wali kota jajaran pemko, bu lurah, kepala lingkungan banyak sekali di lingkungan 17, ada 3 yang lapor ke saya. Seminggu dari hari ini, sudah diproses dan diselesaikn, uang yang diminta masyarakat dibalikan dan baru dipecat."ungkap Bobby dikutip dari video Youtube Bobby Nasution. <br /> <br />Pemerintah Kota Medan Medan berharap dengan terus berkolaborasi dengan seluruh pihak, bersama-sama kita dapat memberantas segala praktek pungutan liar. <br /> <br />Video Editor: Noval <br /> <br /> <br />
