JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus covid-19 yang terus menonjak, membuat Malaysia akhirnya kembali, memberlakukan lockdown, atau penguncian total secara nasional. <br /> <br />Melalui akun twitternya, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan, lockdown akan dilakukan tanggal 1 hingga 14 Juni 2021. <br /> <br />Dengan keputusan ini, semua aktivitas sosial, dan ekonomi, akan berhenti. <br /> <br />Sementara layanan penting, akan tetap tersedia. <br /> <br />Kebijakan lockdown ini ditempuh, untuk memutus mata rantai penularan corona Malaysia. <br /> <br />Selama empat hari berturut-turut, Malaysia mencetak rekor kasus baru corona. <br /> <br />Terakhir, pada 28 Mei 2021, tercatat ada penambahan lebih dari 8.000 kasus. <br /> <br />Saat ini, Malaysia berada di peringkat ketiga negara-negara ASEAN, dengan kasus corona terbanyak, dibawah Indonesia, dan Filipina. <br /> <br />Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono menjelaskan, angka tertinggi kasus covid-19 di Malaysia, berasal dari klaster aktivitas masyarakat, terutama saat ramadhan, dan Idul Fitri. <br /> <br />Lockdown Malaysia terbagi menjadi dua fase. <br /> <br />Jika fase pertama, yaitu 1 hingga 14 Juni, berhasil mengurangi angka kasus harian corona, pemerintah akan menerapkan lockdown fase dua, selama empat minggu. <br /> <br />Di fase dua, aktivitas sektor ekonomi dizinkan beroperasi, dengan catatan tidak melibatkan pertemuan besar. <br /> <br />
