JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo, kembali mengungkapkan kekecewaannya di depan para menteri Kabinet Indonesia Maju. <br /> <br />Presiden Joko Widodo memberi peringatan keras terkait sejumlah hal, salah satunya terkait pengawasan anggaran. <br /> <br />Presiden menegaskan tidak akan memberi toleransi sedikitpun terhadap adanya penyelewengan anggaran. <br /> <br />Ketidakpuasan Presiden Jokowi selanjutnya dipicu rendahnya serapan anggaran. <br /> <br />Padahal pemerintah telah menggelontorkan dana hingga 700 triliun rupiah demi percepatan pemulihan ekonomi. <br /> <br />Buruknya perencanaan proyek infrastruktur juga jadi perhatian serius Presiden Jokowi. <br /> <br />Presiden mengaku menemukan pembangunan infrastruktur yang tidak disertai dengan perencanaan yang matang mengenai pengembangan wilayah sekitar. <br /> <br />Jokowi juga kesal dengan akurasi data pemerintah yang masih sangat buruk. <br /> <br />Salah satu yang disebutnya tidak akurat adalah data bansos. <br /> <br />Presiden Jokowi menginginkan ekonomi segera bangkit kembali di tengah pandemi. <br /> <br />Presiden bahkan ingin mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 7% di kuartal kedua. <br /> <br />Mengapa masalah seperti masih terus terjadi? <br /> <br />Kami membahasnya bersama tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden,Edy Priyono, dan Peneliti Senior INDEF, Enny Sri Hartati. <br /> <br />