JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah menghadiri rapat dengan Komisi I DPR, yang berlangsung tertutup, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menegaskan adanya kebutuhan mendesak dalam pembelian alutsista. <br /> <br />Menurut Prabowo, kebutuhan alat utama sistem persenjataan, yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia, memasuki babak baru dalam hal penganggarannya. <br /> <br />Modernisasi mendesak dilakukan secepat mungkin. <br /> <br />Banyak alutsista yang sudah tua, tetapi masih dipakai, dan itu menjadi target utama dalam pembelian dalam waktu dekat, yang anggarannya akan dibicarakan bersama Bappenas dan pihak lain. <br /> <br />Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mencium motif politik di balik tersebarnya dokumen, rancangan Peraturan Presiden, tentang pembelian alat peralatan pertahanan, dan keamanan, alpalhankam. <br /> <br />Dahnil mengatakan, draf dokumen yang beredar masih dalam pembahasan. Ia pun menampik Kementerian Pertahanan sudah belanja alutsista memakai skema pinjaman luar negeri, mencapai 1.769 triliun rupiah. <br /> <br />
