Surprise Me!

Kuliner Sate Languan Legendaris di Jembrana, Berjualan Sejak Jaman Jepang!

2021-06-04 3 Dailymotion

BALI, KOMPAS.TV - Di warung sederhana, di bawah pohon jambu inilah nenek Ni Wayan Rame menjajakan dagangannya. <br /> <br />Buka mulai pukul 11:00 WITA, warung nenek Wayan menjual sajian legendaris berupa sate languan atau sate lilit, dan tum ikan laut. <br /> <br />Dikatakan legendaris karena nenek Wayan sudah mulai berjualan sate languan dan tum ikan selama lebih dari 60 tahun. Nenek Wayan bercerita, ia sudah mulai berjualan sejak jaman penjajahan Jepang. <br /> <br />Berbeda dari sate languan atau sate lilit pada umumnya, sate languan di warung nenek Wayan berukuran cukup besar. <br /> <br />Satu porsi hidangan berisi tiga tusuk sate languan, lontong, tum ikan dan sambal ini dijual dengan harga 13 ribu rupiah saja. <br /> <br />Cara penyajian lontong sate languan nenek Wayan cukup unik. Ia wayan menghidangkannya dengan daun pisang yang dibentuk sedemikian rupa atau biasa disebut tekor daun pisang. <br /> <br />Nenek Wayan menyebut, setiap harinya menghabiskan sekitar 12 kilogram daging ikan segar untuk membuat sate languan dan tum ikan. <br /> <br />Ikan yang digunakan juga tidak sembarangan. Nenek Wayan hanya menggunakan jenis ikan tertentu seperti langsar dan tuna. <br /> <br />Nenek Wayan bahkan tidak mau berjualan, jika ia tidak mendapatkan ikan yang masih segar dan baru saja diturunkan dari kapal nelayan. <br /> <br />Bagi anda yang tertarik ingin mencicipi kuliner legendaris ini, bisa datang langsung ke jalan Danau Sentani, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. <br /> <br />Video Editor: Agung Ramdani <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon