KOMPAS.TV - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim sudah meminta kepada sekolah-sekolah di daerah zona hijau untuk segera menggelar pembelajaran tatap muka terbatas. <br /> <br />Nadiem memahami kekhawatiran pendidik dan orangtua akan risiko penularan Covid-19 di sekolah. <br /> <br />Namun Nadiem juga menekankan ada risiko yang lebih besar jika tidak segera memulai pembelajaran tatap muka terbatas. <br /> <br />Namun kehawatiran akan pelaksanaan sekolah tatap muka secara terbatas kembali menyeruak. <br /> <br />Pasalnya angka kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah meningkat tajam. <br /> <br />Bahkan ada daerah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka terpaksa dihentikan kembali. <br /> <br />Seperti yang terjadi di Garut, Jawa Barat, pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka akibat melonjaknya kasus Covid-19 pascalibur lebaran. <br /> <br />Kegiatan pembelajaran tatap muka yang baru saja dibuka beberapa hari yang lalu dihentikan sementara untuk jangka waktu dua pekan ke depan dan kembali belajar secara daring. <br /> <br />Pemkab Garut tak mau mengambil risiko sambil menunggu perkembangan selanjutnya. <br /> <br />Namun ada pula daerah yang akan tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru Juli mendatang. <br /> <br />Salah satunya Kota Solo, Jawa Tengah, rencana pembelajaran tatap muka ini sudah digodok sejak lama dimulai dengan simulasi pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah. <br /> <br />Pertimbangan lainnya ialah banyak daerah di Solo yang sudah masuk zona hijau serta vaksinasi guru dan staf pendidikan yang sudah memasuki tahap akhir. <br /> <br />Sudah lebih dari setahun sekolah tutup karena pandemi yang tak kunjung usai ini. <br /> <br />Pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan harus mengalkulasi ulang jika memang tetap ingin menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah. <br /> <br />Utamanya mempertimbangkan risiko penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. <br /> <br />
