KOMPAS.TV Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menghentikan siaran TV analog di Indonesia paling lambat pada 2 November 2022. <br /> <br />Saat ini, penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO) tahap 1 sedang berlangsung di 6 daerah di Indonesia. <br /> <br />Setelah TV analog bermigrasi, siaran televisi akan dilakukan melalui televisi digital. Siaran TV digital bukanlah siaran televisi streaming yang memerlukan layanan data internet. <br /> <br />Siaran TV digital bisa diakses menggunakan perangkat yang mendukung layanan siaran digital, serta akan menghasilkan gambar dan suara yang lebih jernih. <br /> <br />Pengguna perangkat televisi yang sudah memiliki penerimaan siaran digital, bisa langsung menikmati siaran tv digital. <br /> <br />Pengguna TV tabung atau TV berantena rumah biasa masih bisa menikmati siaran televisi digital, dengan memasang Set Top Box (STB) jenis DVB-T2 dan menghubungkannya ke perangkat televisi analog. <br /> <br />Alat ini berfungsi untuk mengubah sinyal digital yang diterima antena menjadi sinyal analog, agar gambar dan suara dapat muncul di layar TV analog. <br /> <br />STB atau dekoder TV ini bisa didapatkan di pasaran dengan kisaran harga Rp 200 ribu. <br /> <br />Melansir Kompas.com (30/1/2021), pemerintah akan memberikan subsidi agar dapat mendapatkan bantuan set top box. Hal ini disampaikan oleh Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo Geryantika Kurnia. <br /> <br />"Lagi memastikan jumlah keluarga miskin yang harus disubsidi dan mekanismenya supaya tepat sasaran," kata Gery. <br /> <br />Sampai saat ini, Kominfo masih mendata warga kurang mampu yang layak mendapat subsidi berupa STB. Gery juga berharap subsidi dapat disalurkan dan mekanismenya tepat sasaran. <br /> <br />Dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Penyiaran, diketahui ada 5 tahap penghentian siaran televisi analog, yakni: <br /> <br />Tahap I: paling lambat 17 Agustus 2021 <br /> <br />Tahap II: paling lambat 31 Desember 2021 <br /> <br />Tahap III: paling lambat 31 Maret 2022 <br /> <br />Tahap IV: paling lambat 17 Agustus 2022 <br /> <br />Tahap V: paling lambat 2 November 2022 <br /> <br />(*) <br /> <br />Grafis: Arief Rahman <br /> <br />