KOMPAS.TV - Pasien covid-19 yang telah sembuh belakangan memiliki gejala yang tidak biasa. Bahkan di antaranya mengalami psikosis atau gejala psikotik parah. <br /> <br />Sebuah tinjauan penelitian yang diterbitkan dalam annals of neurology pada Oktober lalu, menemukan lebih dari 80% pasien corona yang dirawat di rumah sakit mengalami beberapa gejala neurologis salah satunya yakni gejala psikotik. <br /> <br />Dikutip dari laman kompas.com, penelitian yang terbit pada November lalu, menemukan bahwa satu dari lima orang yang terpapar covid-19, menerima diagnosis kejiwaan dalam 3 bulan setelahnya. <br /> <br />Dan lebih mengejutkan lagi, satu dari empat orang yang didiagnosa tidak pernah memiliki riwayat masalah kesehatan mental sebelum terinfeksi covid-19. <br /> <br />Dalam laman IFL Science disebutkan, sebuah studi kasus dari seorang perempuan berusia 55 tahun di Inggris mengalami gejala psikotik yang terus-menerus setelah terinfeksi covid-19, sebelumnya dia tidak memiliki riwayat penyakit mental. <br /> <br />Namun setelah dinyatakan sembuh dari covid-19, dan keluar dari rumah sakit, beberapa hari kemudian dia masuk RS lagi karena menunjukkan perilaku tidak biasa seperti orang bingung. <br /> <br />Hingga 52 hari gejala tersebut dinyatakan hilang pada dirinya. <br /> <br />Penelitian juga menyebutkan bahwa dari 153 orang pasien covid-19 lainnya yang dirawat di Inggris ditemukan 10 pasien di antaranya memiliki psikosis onset baru setelah terinfeksi covid-19 . <br /> <br />Tidak hanya di Inggris, sejumlah dokter di seluruh dunia juga melaporkan hal yang sama, sejumlah kecil pasien covid-19 yang tak memiliki riwayat gangguan mental justru mengalami gejala psikotik parah beberapa pekan setelah tertular. <br /> <br />Dan sebagian besar kasus psikosis post-covid, melibatkan orang-orang berusia 30 hingga 50-an. <br /> <br />Meskipun para ahli medis memperkirakan bahwa disfungsi psikiatri yang ekstrem seperti gejala psikotik hanya akan memengaruhi sebagian kecil pasien, tetapi kasus-kasus psikosis dianggap sebagai contoh, bahwa penyakit covid-19 dapat memengaruhi kesehatan mental dan fungsi otak. <br /> <br />
