KOMPAS.TV - Sopir kontainer di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok kini bisa bernafas lega. <br /> <br />Seusai mengadu ke Presiden Joko Widodo soal premanisme dan pungutan liar Kamis kemarin. <br /> <br />Hari ini sebanyak 49 preman ditangkap tim gabungan dari Polres Metro Jakarta Utara dan Polres Metro Pelabuhan Tanjung Priok. <br /> <br />Mereka ditangkap di beberapa titik di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. <br /> <br />Sejumlah barang bukti disita polisi, di antaranya uang tunai dan alat komunikasi. <br /> <br />Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyebut para tersangka yang ditangkap mempunyai peran masing-masing saat melakukan aksi premanisme di setiap pos yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok. <br /> <br />Pelaku premanisme di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok juga melibatkan pihak pegawai keamanan hingga operator pelabuhan. <br /> <br />Dalam setiap aksinya, para pelaku pungli terhadap para sopir truk bisa meraup hingga 6,5 juta rupiah. <br /> <br />Tujuh dari 49 pelaku pungli ditangkap polisi pada Kamis malam. <br /> <br />Ketujuh pelaku yang merupakan operator crane peti kemas di pelabuhan ditangkap persis di lokasi saat Presiden Jokowi berdialog dengan para sopir truk kontainer. <br /> <br />Sejumlah barang bukti berupa uang hasil pungutan liar dari para pelaku sebesar satu juta seratus ribu rupiah diamankan polisi. <br /> <br />Sebelumnya, para sopir kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara mengeluhkan premanisme dan pungutan liar atau pungli yang kerap terjadi kepada Presiden Joko Widodo. <br /> <br />Para pengemudi kontainer mengungkapkan kerap menjadi sasaran premanisme dan pungutan liar di sejumlah depo pelabuhan. <br /> <br />Seusai mendengarkan keluhan para sopir kontainer, Presiden Jokowi pun langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. <br /> <br />Ia memerintahkan kapolri agar menangkap para pelaku pungli dan preman di Tanjung Priok. <br /> <br />
