KUDUS, KOMPAS.TV - Varian delta Covid-19 dilaporkan telah terdeteksi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. <br /> <br />Dari 34 sampel pasien Covid-19 dari Kudus, 28 diantaranya positif varian delta. <br /> <br />Usai libur lebaran 2021 Kudus menjadi wilayah di Jawa Tengah yang terjadi lonjakan kasus Covid-19 sangat tinggi. <br /> <br />Kasus aktif Covid-19 terdeteksi terus naik hingga masuk ke zona merah di Jawa Tengah. <br /> <br />Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut kemungkinan ledakan corona di Kudus akibat keberadaan varian delta. <br /> <br />Terkait temuan varian delta Covid-19 di Kudus, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengimbau warga Kudus beraktivitas di rumah selama lima hari demi mencegah penyebaran varian baru corona yang mudah menular. <br /> <br />Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengingatkan varian delta perlu diwaspadai karena sangat cepat menular. <br /> <br />WHO telah menetapkan empat varian Covid-19 sebagai varian yang mendapat perhatian karena menjadi ancaman kesehatan global yaitu varian alpha, beta, delta, dan gamma. <br /> <br />Dari empat varian Covid-19 yang menjadi perhatian WHO, tiga diantaranya terdeteksi di Indonesia. <br /> <br />Hingga 9 Juni 2021, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mencatat di Indonesia terdeteksi 34 kasus Covid-19 varian delta, 31 kasus varian alpha, dan 5 kasus varian beta. <br /> <br />Keberadaan varian baru Covid-19 di Indonesia harus direspon secara serius, baik oleh pemerintah, maupun masyarakat. <br /> <br />Protokol kesehatan harus diterapkan lebih ketat serta tidak boleh diabaikan semua pihak. <br /> <br />Apakah lonjakan kasus di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dipicu Covid-19 varian delta? <br /> <br />Lalu apa yang perlu diwaspadai dari varian asal India ini? <br /> <br />Simak pembahasannya dengan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dan Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman. <br /> <br />
