MALANG, KOMPAS.TV-Pihak Balai Latihan Kerja (BLK) tempat lima calon TKW kabur dengan cara melompat pada pelan lalu akhirnya angkat bicara. <br /> <br />PT CKS membantah telah melakukan penyiksaan maupun perbuatan tidak manusiawi pada para calon pekerja migran. <br /> <br />Hal ini disampaikan oleh PT CKS dengan kuasa hukum dari Gunadi Handoko dan Partner, di kantor PT CKS Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Selasa (15/06/2021). <br /> <br />Mereka membantah telah melakukan kekerasan, penyiksaan, perbuatan tidak manusiawi, maupun informasi terkait PT ilegal. <br /> <br />Mereka juga mengklarifikasi temuan BP2MI yang melakukan penggerebekan pada Sabtu (12/06/2021). <br /> <br />Temuan tersebut disanggah. Salah satunya terkait penyitaan ponsel maupun kontrak kerja. <br /> <br />"Kami mulai dari proses pemrosesan sampai penempatan mengikuti aturan yang berlaku. Kami tidak pernah mengancam, memaksa, menipu, mendorong, itu tidak betul" kata Maria Imelda, Kepala Cabang PT CKS Malang. <br /> <br />Sementara itu pihak kuasa hukum, Gunadi Handoko mengaku menghormati proses hukum yang berjalan. <br /> <br />Namun Ia juga meminta penerapan asas praduga tak bersalah pada kliennya. <br /> <br />"Tentunya kami akan kooperatif, kita akan sampaikan sesuai fakta fakta hukum, sesuai yang terjadi" tutur Gunadi. <br /> <br />Kasus lompatnya lima calon TKW dari lantai 4 gedung penampungan sendiri kini sidah ditangani Mapolresta Malang Kota. <br /> <br />Kasus telah masuk penyidikan. Sebelumnya Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata menyebut adanya dugaan perdagangan orang. <br /> <br />#tkwlompat <br /> <br /> <br /> <br />
