JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 1,4 juta lebih orang melakukan perjalanan mudik pada periode Hari Raya Idul Fitri bulan Mei 2021 lalu. <br /> <br />Dalam rapat dengan Komisi III DPR, kemarin, Kapolri menyebut banyaknya masyarakat yang melakukan perjalanan mudik menyebabkan terciptanya episentrum penularan covid-19 di sejumlah daerah antara lain Kudus, Bangkalan dan DKI Jakarta. <br /> <br />Di Kudus, penyebaran klaster halal bihalal yang berawal dari enam desa, kini menjadi 60 desa, mengakibatkan 181 orang positif covid-19. <br /> <br />Kondisi ini menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur menjadi 96 persen. <br /> <br />Di Bangkalan, klaster halal bihalal telah menyebabkan 599 orang positif covid-19, tujuh di antaranya meninggal dunia, termasuk 3 orang tenaga medis. <br /> <br />Di DKI, pasca-libur lebaran, Polri mendeteksi terdapat lima klaster, yakni di Cipayung, Cilincing, Kelapa Dua, Kayu Putih dan Ciracas. <br /> <br />Dari 1.568 orang yang ditracing, terdapat 317 yang terkonfirmasi positif. <br /> <br />Menghadapi tiga episentrum ini, Polri akan mengoptimalkan pendataan one gate system, rasio pelacakan, testing dan penambahan tenaga kesehatan. <br /> <br />Sementara itu, Peneliti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menemukan covid-19 varian delta, atau b.1.617, dari spesimen pasien asal Kudus, Jawa Tengah. <br /> <br />Peneliti menyebut dari 34 sampel yang diperiksa, 28 di antaranya terkonfirmasi sebagai varian delta dan mungkin sudah terjadi transmisi lokal. <br /> <br />Varian ini disebut lebih berbahaya dibandingkan dengan virus varian sebelumnya, karena kemampuan penularannya yang lebih cepat. <br /> <br />Dengan melonjaknya angka kasus covid-19, lagi-lagi masyarakat diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan ketat agar dapat memutus penyebaran covid-19. <br /> <br />
