TEPI BARAT, KOMPAS.TV - Ratusan warga Palestina terlibat bentrok dengan tentara Israel di desa Beita, Tepi Barat, Jumat (18/6/2021). <br /> <br />Bentrokan berawal dari unjuk rasa warga yang Palestina yang memprotes pendirian permukiman terluar Yahudi di wilayah tersebut. <br /> <br />Tentara Israel berusaha menghalau pengunjuk rasa dengan melontarkan puluhan granat asap dari kendaraan taktis. <br /> <br />Beberapa pengunjuk rasa Palestina kemudian melempar balik granat asap tersebut ke arah tentara Israel. Sebagian di antaranya melempari batu sembari berlindung di balik barikade beton dan plastik. <br /> <br />Kekacauan itu semakin menjadi, ketika beberapa waktu lalu seorang remaja Palestina tewas ketika berunjuk rasa menentang pendirian permukiman Yahudi. <br /> <br />Remaja Palestina bernama Ahmad Shamsa yang baru berusia 15 tahun itu tertembak tentara Israel. Shamsa sempat dirawat selama satu hari, sebelumnya akhirnya meninggal dunia. <br /> <br />Shamsa merupakan demonstran keempat yang tewas ditembak tentara Israel karena menentang pembangunan permukiman Yahudi di desa Beita. <br /> <br />Sekitar 500.000 warga Yahudi tinggal di 130 permukiman terluar di sekitar Tepi Barat dan Nablus. <br /> <br />Warga Palestina dan sejumlah komunitas internasional memandang pendirian permukiman Yahudi tersebut sebagai bentuk pelanggaran hukum internasional dan rintangan terbesar untuk tercapainya perdamaian. <br /> <br />Video Editor: Agung Ramdani <br /> <br />