KOMPAS.TV - Satu dari tiga orang tersangka pembunuhan jurnalis, Mara Salem Harahap di Simalungun merupakan oknum anggota TNI. <br /> <br />Pelaku diketahui menjadi eksekutor dalam pembunuhan tersebut dan kini sedang menjalani pemeriksan di Kodam Bukit Barisan. <br /> <br />Dari rekaman CCTV, pelaku diketahui berinisial AS dengan pangkat praka. <br /> <br />Bersama pelaku lain berinsial Y-F-P, Praka A-S menembak jurnalis Mara Salem harahap hingga tewas pada 18 Juni lalu. <br /> <br />Praka A-S dan Y-F-P diperintah oleh pemilik bar Ferrari berinisial S untuk membunuh Mara Salem Harahap. <br /> <br />2 tersangka Y-F-P dan S kini telah ditangkap Polda Sumatera Utara dan 1 tersangka yakni oknum anggota TNI yang menjadi eksekutor kini menjalani pemeriksaan di Kodam Bukit Barisan. <br /> <br />Misteri penembakan yang menewaskan seorang jurnalis di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terungkap. <br /> <br />Polisi mengungkap kasus penembakan ini dipicu rasa sakit hati tersangka kepada korban atas pemberitaan terkait peredaraan narkoba di tempat hiburan malam miliknya. <br /> <br />Polisi menangkap tiga tersangka penembakan, salah satu pelaku yaitu anggota TNI sebagai eksekutor. <br /> <br />Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, mengapresiasi polisi dalam menerapkan pasal pidana untuk dua tersangka kasus pembunuhan jurnalis Mara Salem Harahap. <br /> <br />Selain itu, Komnas HAM juga menyoroti salah satu faktor meninggalnya Mara Salem Harahap yang terus memberitakan soal peredaran narkotika di tempat hiburan malam. <br /> <br />Mara Salem Harahap ditemukan bersimbah darah di mobil miliknya, saat dalam perjalanan menuju ke rumahnya di Kabupaten Simalungun 18 Juni lalu. <br /> <br />Ketiga tersangka diancam pasal pembunuhan berencana dengan hukuman penjara selama seumur hidup. <br /> <br />
