KOMPAS.TV - Virus SARS-CoV-2 varian Delta, kini menjadi varian dominan dalam penularan covid-19 di seluruh dunia. <br /> <br />Puluhan kasus transmisi lokal dan impor varian yang lebih menular dan berisiko dirawat di rumah sakit ini juga telah ditemukan masuk wilayah Jabodetabek. <br /> <br />Dari penelitian di seluruh dunia yang dirangkum oleh WHO, varian Delta ditemukan 50 sampai 60 persen lebih mudah menular dibanding varian Alfa yang ditemukan di Inggris. <br /> <br />Varian Delta juga mampu menulari penyintas covid-19, atau mengalami reinfeksi. Gejala yang ditimbulkan juga lebih parah, dan berisiko 3 kali lipat mendapatkan perawatan di rumah sakit dibanding varian Alfa. <br /> <br />Varian Delta juga dapat menurunkan efikasi vaksin, dan mereka yang sudah divaksin berpotensi tertular. Bahkan penelitian terbaru, varian Delta bisa menular dalam 5 hingga 10 detik tanpa interaksi langsung. <br /> <br />Transmisi varian Delta dan varian SARS-CoV-2 lainnya, bisa diputus jika rantai penularannya bisa ditanggulangi. <br /> <br />Menaati protokol kesehatan 6M dan meningkatkan keamanan dengan memakai masker dobel dan menjaga kondisi tubuh bisa menjadi kunci menghadapi varian Delta. <br /> <br />
