BEKASI, KOMPAS.TV - Sudah tidak terhitung lagi, begitu banyaknya berita dukacita yang datang, karena kehilangan orang yang kita sayangi. <br /> <br />Jumlah kematian akibat covid-19 meningkat, seiring dengan kasusnya yang terus naik. <br /> <br />Di balik rasa duka yang tengah dirasakan, terdapat salah satu sosok yang bekerja tak kenal lelah, untuk dapat mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir. <br /> <br />Mereka adalah petugas ambulans dan pengantar jenazah yang setiap hari, tak henti-hentinya mengantarkan jenazah ke TPU khusus covid-19, Padurenan, di Bekasi, Jawa Barat. <br /> <br />Peter, salah satu sopir ambulans RSUD Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi, ditugaskan untuk membawa mobil ambulans jenis elf. <br /> <br />Mobil berukuran besar yang dikemudikannya bisa mengangkut tiga hingga lima peti sekaligus. <br /> <br />Dalam sepekan terakhir, kamar jenazah RSUD Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi selalu mengalami antrean. <br /> <br />Dalam sehari kamar jenazah dapat menampung 20 hingga 30 jenazah. <br /> <br />Banyaknya jenazah yang harus dikebumikan, membuat ia harus tiga hingga empat kali bolak balik ke pemakaman. <br /> <br />Terlebih, saat ini teman seprofesinya ada yang terpapar covid-19. Hal inilah yang membuat Peter dan teman lainnya harus bekerja lebih ekstra. <br /> <br />Tak ada keluhan yang ia lontarkan. Namun ia hanya menyebut bahwa seluruh pekerjaan akan ringan, jika ikhlas dijalani. <br /> <br />Bekerja membantu sesama di tengah pandemi covid-19 yang kasusnya terus meningkat, justru membuat peter semangat mencari nilai ibadah meskipun dihantui kecemasan terpapar covid-19. <br /> <br />TPU Padurenan, Kota Bekasi, beberapa pekan terakhir, jenazah covid-19 yang dimakamkan mengalami peningkatan. <br /> <br />Pemkot Bekasi juga menambah personel untuk membantu penggalian liang lahat. <br /> <br />
