Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam beberapa kesempatan mengindikasikan krisis kemanusiaan terjadi di negaranya akibat pandemi covid-19. Namun Korea Utara enggan untuk menerima bantuan vaksin dari negara lain.<br /> <br /><br /> <br />Korea Utara (Korut) dilaporkan menolak rencana pengiriman vaksin covid-19 AstraZeneca yang akan diberikan melalui skema distribusi vaksin global, COVAX Facility. Penolakan dikarenakan adanya efek samping yang terjadi usai disuntik vaksin ini.<br /> <br /> <br /> <br />COVAX mengatakan, akan memberikan hampir dua juta dosis vaksin AstraZeneca ke Korea Utara. Gelombang pertama dijadwalkan tiba pada akhir Mei, namun tertunda di tengah konsultasi yang berlarut-larut dengan Korut.<br /> <br /> <br /> <br />Hingga kini, Korea Utara belum melaporkan kasus covid-19 di sana. Namun, negara tertutup itu memang memberlakukan tindakan antivirus yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.<br /> <br /><br /> <br />Bukan hanya AstraZeneca, INSS juga melaporkan Pyongyang tidak tertarik pada vaksin Tiongkok karena khawatir kurang efektif. Namun, mereka menunjukkan minat pada vaksin yang dibuat Rusia.<br /> <br /><br /> <br />Korut berharap Rusia memberikan vaksin Sputnik V secara gratis kepada mereka.<br /> <br /><br /> <br />Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow telah menawarkan vaksin kepada Korea Utara dalam beberapa kesempatan.<br /> <br /><br /> <br />Menurut Direktur Strategis INSS, Lee Sang-keun, pihak berwenang Korut khawatir tentang vaksin AstraZeneca usai adanya laporan kejadian pembekuan darah pada beberapa orang yang menerimanya.<br /> <br /> <br /> <br />Sementara itu, Korea Utara mengizinkan diplomatnya di luar negeri untuk menerima vaksin covid-19 sejak Maret lalu. Meski demikian, Pyongyang tidak berusaha mengamankan vaksin untuk penggunaan dalam negeri.<br />Meski Alami Krisis, Korea Utara Tolak Vaksin
