KOMPAS.TV - Nebula merupakan salah satu fenomena langit ruang angkasa yang kerap tertangkap teleskop para astronom. <br /> <br />Nebula berasal dari bahasa latin "nebulae" yang artinya "awan", tapi bukan awan seperti yang ada di Bumi. <br /> <br />Nebula adalah bagian dari materi antarbintang yang berupa awan berisi debu, gas, dan partikel-partikel lain. <br /> <br />Warna Nebula berasal dari unsur partikel yang paling dominan di dalammya, dan menggambarkan kondisi suhunya. <br /> <br />Dalam ilmu astronomi, warna merah menandakan dingin, sedangkan biru pertanda panas. <br /> <br />Sementara itu, cahaya Nebula berasal dari bintang-bintang yang ada di sekitarnya. <br /> <br />Bagaimana dan kapan Nebula terjadi? <br /> <br />Fenomena Nebula bisa terjadi karena adanya sisa ledakan supernova ataupun sisa-sisa bintang yang telah mati. <br /> <br />Partikel bintang yang telah mati akan saling tarik-menarik hingga membentuk gumpalan dan melahirkan bintang baru. <br /> <br />Itulah mengapa Nebula juga dikenal sebagai "pembibitan bintang" atau tempat lahirnya bintang. <br /> <br />Objek bintang yang dapat disebut sebagai Nebula berasal dari 4 kelas utama, yaitu: <br /> <br />- Nebula Difus (Diffuse Nebulae) <br /> <br />- Nebula Gelap (Dark Nebulae) <br /> <br />- Nebula Sisa Supernova (Supernova Remnant Nebulae) <br /> <br />- Planetary Nebulae <br /> <br />Ukuran Nebula sangat besar hingga diameternya berukuran ratusan tahun cahaya. Faktanya, awan Nebula ukurannya mirip dengan awan yang ada di Bumi. <br /> <br />Nebula Tarantula merupakan Nebula terbesar dan pembentuk bintang paling aktif di lingkungan galaktika. <br /> <br />The Tarantula Nebula membentang lebih dari 1.800 tahun cahaya pada bentang terpanjangnya. <br /> <br />Nebula bernama lain 30 Doradus ini terletak 170.000 tahun cahaya dari bumi di Awan Magellan Besar.(*) <br /> <br />Grafis: Joshua Victor <br /> <br />
