KOMPAS.TV - Polisi mulai melakukan proses penyelidikan dalam kasus dugaan praktik kartel kremasi yang sebelumnya sempat viral di media sosial. <br /> <br />Dalam kasus ini, polisi memeriksa 2 saksi yang merupakan staf dari Rumah Duka Abadi untuk dilakukan klarifikasi kasus ini. <br /> <br />Hingga kini, polisi masih menunggu laporan dari korban maupun masyarakat yang merasa pernah dirugikan dalam kasus dugaan kartel kremasi. <br /> <br />Hingga Rabu malam, dua orang staf rumah duka abadi masih menjalani pemeriksaan intensif terkait adanya dugaan praktik kasus kartel kremasi yang memanfaatkan masa pandemi untuk menaikan harga. <br /> <br />Dua staf ini memenuhi panggilan polisi untuk diklarifikasi terkait kasus yang kini viral di media sosial. <br /> <br />Polisi masih sebatas melakukan klarifikasi terhadap pihak yang diduga telribat dalam kasus ini untuk mencari fakta sebenarnya terkait dugaan praktik kartel kremasi. <br /> <br />Selain itu, polisi tengah mencari adanya dugaan pihak lain yang terlibat dalam kasus dugaan praktik kartel kremasi, lantaran dari hasil pemeriksaan sementara, rumah duka abadi tidak menyediakan jasa kremasi. <br /> <br />Selain memeriksa saksi, polisi juga meminta kepada korban dan masyarakat yang merasa pernah dirugikan dalam kasus dugaan praktik kartel kremasi ini untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. <br /> <br />Laporan dari masyarakat ini tentunya akan turut membantu proses penyelidikan yang dilakukan polisi dalam upaya membongkar dugaan praktik kartel kremasi. <br /> <br />
