KOMPAS.TV - Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, hingga 16 Juli 2021, sebaran kasus Covid-19 pada usia anak di bawah 18 tahun mencapai 351.336 dari 2,4 juta kasus terkonfirmasi positif di Indonesia. <br /> <br />Anak yang positif Covid-19 dengan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah dengan perawatan yang tepat. <br /> <br />Namun sedikit berbeda dengan orang dewasa, isolasi mandiri pada anak perlu memperhatikan beberapa hal. <br /> <br />Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis "Buku Diary Panduan Isolasi Mandiri Anak" yang memuat tips dan cara merawat anak yang positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri. <br /> <br />Panduan lengkap Isolasi Mandiri Anak-anak dapat didownload di sini. <br /> <br />Dalam panduan tersebut, IDAI memaparkan syarat isolasi mandiri di rumah bagi anak, yaitu: <br /> <br />- Tidak bergejala/asimptomatik. <br />- Gejala ringan (seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah, ruam-ruam). <br />- Anak aktif, bisa makan minum. <br />- Menerapkan etika batuk. <br />- Memantau gejala atau keluhan. <br />- Pemeriksaan suhu tubuh 2 kali sehari <br />- Lingkungan rumah/kamar memiliki ventilasi yang baik. <br /> <br />Menurut rekomendasi IDAI, orang tua tetap dapat mengasuh anak yang positif Covid-19 tersebut dengan catatan memiliki risiko rendah untuk mengalami pemburukan Covid-19. <br /> <br />Jika orang tua dan anak berbeda status Covid-19, disarankan berikan jarak tidur 2 meter, di kasur terpisah. <br /> <br />Saat anak menjalani isolasi mandiri, yang perlu dipersiapkan di rumah adalah termometer untuk mengukur suhu, dan oximeter untuk mengecek saturasi oksigen, <br /> <br />Selain itu, orang tua juga perlu menyiapkan obat demam, multivitamin (termasuk vitamin C dan vitamin D3), dan zink. <br /> <br />Protokol isolasi mandiri bagi anak meliputi memeriksa suhu tubuh pagi dan sore, memeriksa saturasi oksigen dan denyut nadi, menerapkan 3M, dan memantau laju napas. <br /> <br />Segera bawa anak ke rumah sakit bila ada gejala seperti demam lebih dari 7 hari, saturasi oksigen di bawah 95 persen, sesak napas, mata merah, ruam, leher bengkak, serta penurunan kesadaran.(*) <br /> <br />Grafis: Joshua Victor <br /> <br />