KOMPAS.TV - Pelat nomor kendaraan dan Surat Izin Mengemudi (SIM) merupakan kelengkapan yang harus dipenuhi pengguna kendaraan bermotor. <br /> <br />Peraturan ini tidak hanya berlaku di Indonesia, namun juga bagi pengguna kendaraan bermotor di seluruh dunia. <br /> <br />Tahukah kamu siapa pemilik SIM dan pelat nomot kendaraan pertama? <br /> <br />Prancis pertama kali mengenalkan aturan pemberlakuan pelat nomor kendaraan dan surat izin mengemudi. Pada 14 Agustus 1893, SIM pertama di dunia diperkenalkan di Paris. <br /> <br />SIM itu disebut "certificat de capacit de conduit d'un vhicule moteur" atau sertifikat kapasitas untuk mengemudikan kendaraan bermotor. <br /> <br />Lisensi pertama di dunia untuk mengendarai kendaraan bermotor dikeluarkan untuk Karl Benz atas permintaannya. <br /> <br />Karl Benz adalah pencipta Benz Patent-Motorwagen, mobil pertama di dunia yang diproduksi pada 1885. Mobil ini yang menjadi cikal bakal lahirnya Mercedes-Benz, produsen mobil berkelas premium. <br /> <br />Sementara perempuan pertama yang mendapatkan SIM adalah Anne de Rochechouart de Mortemart, istri bangsawan Uzs sekaligus orang pertama yang mendapatkan tilang pada tahun 1898. <br /> <br />Peraturan yang baru diberlakukan pada masa itu juga mewajibkan pengemudi untuk mengidentifikasi mobil mereka. <br /> <br />Pemilik kendaraan diharuskan memasang pelat nomor kendaraan dan mematuhi batas kecepatan 20 kilometer per jam di jalan perdesaan, dan 12 kilometer per jam di area perkotaan. <br /> <br />Pelat nomor kendaraan pertama diperkenalkan oleh Prancis, namun Belanda jadi negara pertama yang menerapkan aturan tersebut secara nasional pada 1898. <br /> <br />Sementara di Indonesia, SIM dulunya dikenal dengan istilah rebuwes yang berasal dari bahasa Belanda yaitu Rijbewijs. <br /> <br />Sedangkan pelat nomor di Indonesia diberlakukan sejak masa pemerintahan Belanda dengan menggunakan kode wilayah yang berbeda.(*) <br /> <br />Grafis: Arief Rahman <br /> <br />
