KOMPAS.TV - Kesulitan ekonomi di masa pendemi dimanfaatkan oleh sejumlah pelaku kriminal untuk melancarkan akal bulusnya. <br /> <br />Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri berhasil mengungkap sindikat pinjaman daring illegal. <br /> <br />Kasus ini terungkap dari laporan warga yang merasa dirugikan dari pinjaman daring ilegal ini. <br /> <br />Modus mereka yaitu membuat aplikasi di salah satu platfom ponsel pintar dan menawarkan dana pinjaman melalui pesan berantai. <br /> <br />Tak segan-segan, sindikat ini menyebar data nasabah dan menfitnah nasabah di media sosial jika telat membayar pinjaman. <br /> <br />Polisi menyebut komplotan ini tersebar ke sejumlah wilayah di tanah air seperti Jakarta, Medan, dan Sulawesi Selatan. <br /> <br />Selain menangkap tersangka polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti laptop, koneksi internet dan ribuan kartu selular. <br /> <br />Kedelapan tersangka harus mempertanggungjawabkan perbuatanya mendekam di sel tahanan mabes polri. <br /> <br />Mereka dijerat pasal berlapis yaitu Undang-Undang ITE dan pasal perlindungan konsumen dengan ancaman hukuman penjara masing-masing selama lima tahun. <br /> <br />
