Surprise Me!

IDI Pertanyakan Faktor Perawat Bisa Suntik Vaksin Kosong

2021-08-12 407 Dailymotion

JAKARTA, KOMPAS.TV Ketua Satgas IDI Zubairi Djoerban angkat bicara terkait kasus tenaga kesehatan (nakes) yang suntikan vaksin COVID-19 kosong kepada warga di Pluit, Jakarta Utara (Jakut). <br /> <br />Menurutnya kejadian ini merupakan masalah serius. <br /> <br />Zubairi pun menanggapi pengakuan perawat tersebut yang mengaku telah menyuntik 599 orang di hari kejadian. <br /> <br />"Ini masalah yang serius. Namun ini kalau kemudian ada data lain dari media, yang bersangkutan telah menyuntik 599 orang. Bekerja 8 jam sehari, lembur 12 jam sehari. Vaksin biasa orang daftar dulu baru masuk ke ruang suntik. Biasa ada lebih dari 1 orang."ungkap Zubairi. <br /> <br />Lalu Zubairi mencoba menghitung angka 599 tersebut jika dilakukan dalam 1 hari. <br /> <br />"Lengan kita diusap kapas alkohol, alat suntik diisi, disuntik ke kita, diusap, itu makan waktu 5 menit. Saya sudah 3 kali 2 sinovac dan moderna. 1 jam tanpa istirahat maksimal 12 orang. Kalau kerjanya 12 jam jadinya 144 orang. Kalau 599 orang saya tidak membayangkan."ujarnya. <br /> <br />Sebelumnya pada pernyataan maafnya, EO mengaku hari kejadian ia telah menyuntik lebih dari 500 orang. <br /> <br />"Hari itu saya vaksin 599 orang," ungkap EO <br /> <br />EO dijerat dengan UU Nomor.4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dengan ancaman hukuman 1 tahun penjara. <br /> <br />Namun dikutip dari Kompas.com Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Guruh Arif Darmawan mengatakan, pelapor berinisial BLP dan tersangka EO sepakat berdamai terkait dugaan kasus vaksin kosong. <br /> <br />Video Editor: Lisa <br /> <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon