Ada sebagian ulama yang memiliki keyakinan bahwa jika seseorang beribadah dan berharap balasan akhirat yang Allah janjikan maka ini akan mencacati keikhlasannya. <br /> <br />Meskipun mereka tidak menyebutkan akan batalnya amalan karena maksud semacam ini, namun ada ketidaksukaan jika seseorang punya maksud demikian. <br /> <br />Sebagaimana perkataan yang dikemukakan oleh Robiah Al Adawiyah, Imam Al Ghozali dan Syaikhul Islam Ismail Al Harowi yakni, <br /> <br />"Jika aku beribadah pada Allah karena mengharap surga-Nya dan karena takut akan siksa neraka-Nya, maka aku adalah pekerja yang jelek. Tetapi aku hanya ingin beribadah karena cinta dan rindu pada-Nya." <br /> <br />Intinya mengatakan bahwa janganlah seseorang beramal karena ingin mengharap pahala, mengharap balasan di sisi Allah, ingin mengharap surga atau takut pada siksa neraka. Ini disebut tidak ikhlas. <br /> <br />Namun jika kita perhatikan kembali pada Al Quran dan petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sungguh pendapat mereka-mereka masih belum tepat. <br /> <br />Dalam Al Quran pun disebutkan balasan dari suatu amalan yang mana Allah Taala berfirman, <br /> <br />"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya." (QS. Al Kahfi: 107-108) <br /> <br />Peringatan Allah Taala yang lain adalah firman-Nya, <br /> <br />"Al Quran sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik." (QS. Al Kahfi: 2) <br /> <br />Kemudian dalam surat Al Muthaffifin, Allah Taala pun memerintah untuk berlomba-lomba meraihnya, <br /> <br />"Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba." (QS. Al Muthaffifin: 26) <br /> <br /> <br /> <br />Wallahu'alam bis shawab <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />
