PROBOLINGGO DAN BLITAR, KOMPAS.TV - Satgas Covid-19 di Kabupaten Probolinggo dan Kota Blitar Jawa Timur menggelar tes usap massal. Hal itu dilakukan pasca terjadinya pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 dan terkonfirmasinya 22 santri positif Covid-19. <br /> <br />Tracing dan testing dilakukan terhadap warga Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo. Sebelumnya mereka terlibat membongkar peti mati dan memakamkan jenazah pasien Covid-19, atas nama Saida tanpa protokol kesehatan. <br /> <br />Warga yang sudah diidentifikasi langsung menjalani tes usap. Jika hasilnya positif, maka akan dikarantina. Selain itu, mereka juga terancam diproses secara hukum oleh polisi. <br /> <br />Koordinator Gakum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto menegaskan bahwa langkah itu diambil untuk memberikan efek jera kepada masyarakat yang menolak penerapan protokol kesehatan terhadap jenazah pasien Covid-19. <br /> <br />Pelacakan dan pemeriksaan juga dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar. Ada 198 santri dan guru yang menjalani tes usap massal pada Selasa (10/8/2021). Tes usap dilakukan setelah 22 santri pondok pesantren tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. <br /> <br />Camat Kepanjen Kidul, Parminto mengatakan bahwa klaster pondok pesantren itu pertama kali diketahui, setelah seorang santri mengalami gejala klinis saat hendak mengikuti vaksinasi. <br /> <br />Petugas yang mengetahui hal tersebut langsung melakukan pelacakan terhadap 26 santri yang kontak erat dan bergejala ringan. Hasilnya diketahui 21 santri terkonfirmasi positif Covid-19. <br /> <br />Santri yang positif covid dan bergejala ringan langsung dipindahkan ke tempat isolasi Poltekkes. <br /> <br /> <br /> <br />#TesUsap #TestSwab #Santri #KlasterPesantren #PengambilanPaksaJenazah <br /> <br />
