KOMPAS.TV - Kemenangan pemberontak Taliban di Afghanistan membuat warga berbondong-bondong mengevakuasi diri ke luar negeri. <br /> <br />Taliban dikenal kerapkali menjalankan hukuman brutal dan dituding melakukan kejahatan perang yang telah mereka bantah. <br /> <br />Sementara itu, Washington menyatakan bisa mengakui Taliban sebagai pemerintahan yang sah dengan syarat menghormati hak-hak perempuan juga mencegah kelompok ekstrem seperti Al-Qaeda. <br /> <br />Beberapa negara membantu mengevakuasi serta menampung warga Afghanistan yang terancam kelompok Taliban, seperti Inggris, Spanyol dan California. <br /> <br />Minggu lalu, Taliban merebut istana negara di Kabul dan tanpa perlawanan berarti dari pasukan bersenjata pemerintah Afghanistan. 40.000 pasukan yang sudah dilatih Amerika Serikat dibuat tidak berkutik. <br /> <br />Tentang gaya perang Amerika Serikat di Afghanistan, Mantan Wapres Jusuf Kalla pun menanggapi. <br /> <br />JK juga membeberkan pengalamannya bertemu para petinggi Taliban untuk membicarakan upaya damai di Afghanistan. <br /> <br />Kelompok pemberontak Taliban kembali menduduki Istana Negara Afghanistan setelah 20 tahun berperang melawan tentara Amerika Serikat. <br /> <br />Taliban pernah memerintah di tahun 1996 hingga 2001. Namun cara pemerintahan mereka dikenal keras dan otoriter. Gaya kepemimpinannya juga dikenal dengan istilah Islam radikal. <br /> <br />