KABUL, KOMPAS.TV - Seorang juru bicara Taliban menyatakan telah menawari amnesti bagi warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk pemerintah AS dan Pemerintahan sebelumnya yang didukung Barat. <br /> <br />"Kami tidak ingin membalas dendam pada siapa pun," kata Zabiullah Mujahid dalam penampilan publik pertamanya pada konferensi pers setelah Taliban mengambil alih Afghanistan. <br /> <br />Ibu Kota Afghanistan, Kabul, tetap dalam situasi tenang ketika Taliban berpatroli di jalan-jalannya. <br /> <br />Tetapi banyak warga yang tetap takut setelah penjara dan gudang senjata dikosongkan selama Pemerintah Presiden Ashraf Ghani berusana menyapu pemberontak di seluruh negeri. <br /> <br />Warga Kabul dilanda kekhawatiran setelah kelompok bersenjata pergi dari pintu ke pintu mencari pegawai Pemerintah dan pasukan keamanan yang digulingkan. <br /> <br />Tetapi tidak jelas apakah orang-orang bersenjata itu adalah Taliban atau penjahat yang menyamar sebagai militan. <br /> <br />Mujahid juga mengatakan, Taliban tidak akan membiarkan Afghanistan digunakan sebagai basis untuk menyerang negara lain, seperti pada tahun-tahun sebelum peristiwa 11 September. <br /> <br />Jaminan itu adalah bagian dari kesepakatan damai 2020 yang dicapai antara Taliban dan Pemerintahan Trump yang membuka jalan bagi penarikan Amerika. <br /> <br />Video Editor: Mukhammad Rengga <br /> <br />