KOMPAS.TV - Seorang perias di Serang, Banten, hampir 1 tahun lebih kehilangan penghasilan lantaran pandemi covid-19. <br /> <br />Meski yang meminta jasanya tak lagi banyak, ia mampu bertahan lantan memanfaatkan media sosial untuk melakukan promosi mengenai keahliannya dalam merias. <br /> <br />Ia bukanlah pengantin perempuan yang hendak melaksanakan pernikana, namun merupakan salah seorang saudara dari perias di serang banten, yang diminta untuk menjadi model. <br /> <br />Iis Yunerli, adalah seorang perias. <br /> <br />Sudah 1 tahun lebih, sejak pandemi covid-19, ia tak lagi menerima banyak pesanan untuk merias calon pengantin atau merias sejumlah perempuan untuk acara khusus. <br /> <br />Namun, keahliannya dalam merias, tak ingin dibiarkan saja. <br /> <br />Ia pun memanfaatkan media sosial, sebagai media untuk mempromosikan keahliannya agar dikenal banyak orang. <br /> <br />Melalui media sosial, iis mengunggah hasil riasannya. Meski selama penerapan PSBB hingga PPKM mengalami penurunan penghasilan, ia tak patah semangat untuk kembali bangkit. <br /> <br />Menurutnya, dengan berpikir optimis, dia mampu mengatasi kesulitan di tengah pandemi ini, meski banyak pernikahan yang ditunda. <br /> <br />Saat ini Kota Serang berstatus PPKM level 3, yang membolehkan pernikahan digelar dengan hanya 25 persen tamu, <br />Ia pun, rutin melakukan tes bebas covid-19 sebelum bekerja, termasuk mewajibkan para klien untuk membawa hasil tes covid-19, sebelum dirias. <br /> <br /> <br />