KOMPAS.TV - Jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, sejumlah venue pertandingan masih bermasalah. <br /> <br />Hal ini membuat Kapolda Papua dan Pangdam tujuh belas 17 Cenderawasih turun tangan untuk menyelasaikan permasalahan tersebut. <br /> <br />Di tengah persiapan penyelenggaraan PON ke-20 yang akan berlangsung bulan Oktober mendatang, panitia besar Pekan Olahraga Nasional (PON) menghadapi sejumlah masalah. <br /> <br />Di antaranya pemalangan venue pertandingan oleh masyarakat yang kecewa lahan untuk pembangunan venue PON belum dilunasi oleh pemerintah. <br /> <br />Beberapa venue yang masih bermasalah dan dipalang oleh masyarakat di antaranya, Stadion Sepak Bola Mandala, venue selam, Gedung Olahraga Toware, venue aquatic, dan venue dayung. <br /> <br />Menyikapi hal ini, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri bersama Pangdam 17 Cenderawasih, Mayjen Tni Ignatius Yogo Triyono mendatangi venue-venue yang bermasalah untuk membangun dialog dengan masyarakat pemilik lahan. <br /> <br />Dari hasil komunikasi, masyarakat ingin mensukseskan penyelenggaraan PON, namun mereka meminta pemerintah segera memenuhi hak mereka berupa pelunasan lahan venue. <br /> <br />Menanggapi permintaan masyarakat tersebut, Kapolda Papua berkomunikasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. <br /> <br />Pelaksanaan PON 20 Papua akan mempertandingkan 37 cabang olahraga di 4 cluster, yakni cluster Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke. <br /> <br />
