Sebanyak 70 rumah di Silwan, Yerusalem Timur terancam digusur oleh pemerintah Israel, menyusul sejumlah rumah yang sudah dihancurkan paksa.<br /><br />Rumah-rumah itu milik warga Palestina yang sudah bermukim sejak lebih dari 100 tahun lalu. <br /><br />Namun saat Israel menguasai kawasan Yerusalem Timur pada 1967 lalu, warga Palestina kerap tidak mendapat izin membangun rumah di atas tanah milik buyut mereka.<br /><br />Padahal jika membangun rumah tanpa izin, ada risiko rumah mereka akan dihancurkan paksa oleh Israel. Penggusuran ini ilegal menurut hukum internasional.<br /><br />Menurut Wakil Walikota Yerusalem, Fleur Hasan-Nahoum, masalah terjadi karena kawasan dihuni campur aduk warga Yordania dan Ottoman yang lahannya tak terdaftar. <br /><br />"Sebagian lagi membangun di atas lahan hijau dan kawasan warisan budaya," kata Nahoum.<br /><br />Amani Mousa Odeh warga Palestina yang sudah menetap di Silwan sejak kakek buyutnya memiliki tanah di sana, mengaku kesulitan mendirikan rumah. (BBC Indonesia)
