KOMPAS.TV - Sebuah Platform Arsitektur, Rethinking The Future, menobatkan Jakarta sebagai kota dengan tata kota terburuk di dunia. <br /> <br />Dalam sebuah artikel yang mengambil data dari platform arsitektur, Rethinking The Future, disebutkan bahwa Ibu Kota Indonesia, Jakarta, masuk kategori kota dengan tata kota terburuk di dunia. <br /> <br />Jakarta tak sendirian, ada Dubai di Emirat Arab, Kota Brasilia di Brasil, dan Atlanta di Georgia, Amerika Serikat yang juga mendapat nilai buruk. <br /> <br />Artikel itu juga, menyebut, Jakarta adalah kota yang sangat padat dan penuh asap. <br /> <br />Platform itu juga menyatakan, ruang terbuka hijau di Jakarta tidak memadai, kemacetan lalu lintas yang ekstrem dan perluasan kota tidak terencana. Keseluruhan aspek itu lah yang mempengaruhi kondisi tata kota. <br /> <br />Menanggapi hal itu, Pemprov DKI akan mempelajari data dari platform arsitektur Rethinking The Future untuk membandingkannya dengan situasi di lapangan. <br /> <br />Anggota DPRD DKI Fraksi PdI-Perjuangan, Gilbert Simanjuntak menilai laporan soal jakarta memiliki tata kota terburuk di dunia harus disikapi secara obyektif. Bahkan bisa dianggap sebagai hasil audit gratis. <br /> <br />Sementara itu, menurut Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik, penilaian atas sebuah kota harus jelas indikator yang digunakannya. <br /> <br />Pengamat Tata Kota Dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna, menilai wajar penilaian buruk dari platform arsitektur Rethinking The Future. <br /> <br />Menurut Yayat, Jakarta memiliki kelemahan, yakni pada struktur ruang kota. <br /> <br />Baik buruknya penilaian bisa dilihat dari banyak sisi. Tapi ada baiknya memanfaatkan penilaian yang diberikan untuk melakukan pembenahan agar Jakarta jadi kota yang ramah bagi semua. <br /> <br /> <br />