KLUNGKUNG, KOMPAS TV - Setiap 6 bulan sekali, umat hindu di bali melaksanakan hari raya saraswati , atau hari turunnya ilmu pengetahuan. <br /> <br />Di kabupaten klungkung , selain persembahyangan , juga dilakukan konservasi atau perawatan ratusan catatan kuno yang tertulis diatas daun lontar yang tersimpan di museum semarajaya, klungkung. <br /> <br />Umat hindu di bali , merayakan hari turunnya ilmu pengetahuan , atau disebut hari raya saraswati . <br /> <br />Jika biasanya upacara atau persembahyangan dilakukan di sekolah-sekolah , namun kali ini karena massa pandemi dan belum ada pembelajaran tatap muka persembahyangan dilaksanakan dirumah masing-masing . <br /> <br />Namun , ada satu yang menarik , di museum semarajaya kabupaten klungkung, dilaksanakan konservasi atau perawatan terhadap lontar-lontar kuno , yang berisi catatan penting . <br /> <br />Mulai dari sejarah kuno , pengobatan tradisional , dan banyak catatan sastra kuno yang diwariskan leluhur . <br /> <br />Yang dirawat untuk dilestarikan oleh penyuluh bahasa bali di klungkung . Harapannya catatan-catatan penting ini bisa diwariskan ilmunya untuk masyarakat ditengah mordenisasi saat ini . <br /> <br />Koordinator penyuluh bahasa bali klungkung , i wayan arta dipa mengatakan , kegiatan sosial pelestarian ini terus dilakukan walaupun dalam situasi pandemi covid-19 . <br /> <br />Perawatan lontar dilakukan menggunakan sarana minyak sereh dan kemiri , yang diaplikasikan sedemikian rupa , agar lontar tetap terjaga dalam waktu yang lama . <br /> <br />Saat ini , sudah ribuan catatan lontar penting yang sudah dikonsevasi di klungkung , yang berasal dari milik warga perorangan , milik peninggalan kerajaan hingga yang tersimpan di museum pemerintah . <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />#IWayanArta #LontarKuno #BahasaBali <br /> <br />