KOMPAS.TV - Tim DVI Forensik Mabes Polri, sudah memeriksa 20 jenazah dari 41 jenazah yang masuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. <br /> <br />Sebanyak 35 keluarga sudah menyerahkan data korban kepada tim. <br /> <br />Dari 35 keluarga yang menyerahkan data, 31 diantaranya menyertakan sampel DNA. <br /> <br />Pemeriksaan ini akan disinkronkan dengan data yang tersedia yaitu data antemortem dan data postmortem. <br /> <br />Baca Juga Kalapas Masuk Agenda Pemeriksaan Polda Metro Jaya Terkait Kasus Kebakaran Lapas Tangerang di https://www.kompas.tv/article/210077/kalapas-masuk-agenda-pemeriksaan-polda-metro-jaya-terkait-kasus-kebakaran-lapas-tangerang <br /> <br />Sementara itu, keluarga korban mendesak Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Tangerang untuk bertanggung jawab atas peristiwa kebakaran yang terjadi Rabu (8/9/2021) dini hari yang menewaskan 44 napi termasuk Alfin bin Marsum. <br /> <br />Hal ini disampaikan Sholeh selaku paman Alfin bin Marsum saat mendatangi Ruang Instalasi Forensik RS Polri, Kamis (9/9) malam. <br /> <br />Sholeh meminta agar insiden kebakaran hebat ini bisa diproses demi mencari tahu penyebabnya. <br /> <br />"(Kalapas) harus bertanggung jawab, harus diusut lebih detail lagi," kata Sholeh. <br /> <br />Lebih lanjut, Sholeh juga mengatakan, pihak kepolisian dalam hal ini penyidik Polda Metro Jaya harus memeriksa peristiwa ini hingga tuntas ke seluruh pegawai lapas. <br /> <br />Sebab kata Sholeh dalam insiden ini diyakini tidak hanya Kepala Lapas yang bertanggung jawab, melainkan juga para petugas penjaga lapas. <br /> <br />"Iya betul harus diperiksa sampai tuntas, harus diperiksa," tukasnya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/210246/tim-dvi-identifikasi-puluhan-jenazah-korban-kebakaran-lapas-tangerang
